Friday 18 July 2008

Pulang ke Malang

English version click here

Semester ini akhirnya selesei juga,and artinya waktu untuk pulang ke Rumah di Malang... KArena saya lagi pengen naek pesawat, saya udah pesen jauh-jauh hari tiket pesawat biar murah meriah. Setelah cek sana cek sini, akhirnya di dapatlah tiket murah yang saya beli lewat www.airasia.com untuk rute Jakarta-Surabaya seharga Rp 238.000 sajaaaa. (Bandingin sama tiket bus yang harganya Rp 230.000)

Tanggal 11 Juni 2008 akhirnya tiba. Gara-gara kemarennya tidur kemalaman, hari ini jadinya telat bangun, akibatnya rencana naik kereta Parahyangan buat ke Jakarta yang jam 6.30 batal deh. Akhirnya bingung mau naik apa ke cengkareng yang tepat waktu buat ngejar waktu check-in sekitar jam 13.00. Setelah telpon sana telpon sini akhirnya dapat juga bus primajasa yang berangkat dari BSM di Jl. Gatot Subroto jam 9.30.

Yang saya suka dari bus Primajasa ini adalah ketepatan waktunya, saya udah dua kali naik bus ini dan selalu tepat waktu. Harga dari Bandung Super Mall ke Cengkareng sekarang adalah Rp 75.000 dan perjalanan di tempuh selama 3 jam. Bus ber-AC, dan tidak menaikkan dan menurunkan penumpang sembarangan, kita hanya boleh naik dan turun di bandara cengkareng atau di BSM tadi.

Bus memasuki area bandara Soekarno-Hatta jam 12.30 dan saya turun di Terminal 1A. Terminal 1A ini adalah terminal domestik untuk maskapai Air Asia dan Lion Air. Begitu turun dari bus saya langsung diterpa hawa panas dan lembap kota Jakarta yang menyebalkan. Karena waktu check-in masih 30 menit lagi, saya jalan-jalan dulu ke waving gallery di lantai 2 untuk melihat-lihat aktivitas pesawat.

Gambar 1. Pemandangan yang terlihat dari waving gallery

Di waving gallery yang terlihat hanya pesawat-pesawat Lion dan di bagian cargo ada China Air Cargo yang sedang mengisi loading cargo. Dari sini juga bisa melihat pesawat-pesawat yang take off dan landing di runway 25L/7R, sedangkan runway 25R/7L bisa dilihat dari terminal 2.

Pada saat itu saya beberapa kali melihat pesawat landing dan take off di runway 25L. Maksud dari runway 25L adalah pesawat yang landing turun dari arah Ancol atau posisi pesawat menghadap arah barat (azimut 250 derajat).

Karena kepanasan, akhirnya saya memutuskan untuk masuk ke ruang check-in karena memang sudah waktunya. Pas nyampe di tempat check-in ternyata masih sepi, jadi saya langsung aja check in gak usah ngantri. Setelah check in saya memutuskan untuk jalan-jalan dulu karena kami baru akan terbang 2 jam lagi.

Kami (saya dan teman saya Anto) jalan-jalan menyusuri terminal 1 dari 1A sampai 1C, melihat kesibukan masyarakat yang akan naik dan baru turun dari pesawat. Saya sampai bertanya-tanya kok banyak ya masyarakat yang berpergian.

Gambar 2. Suasana di terminal 1C

Akhirnya kami sampai di ujung terminal 1, yaitu terminal 1C. Terminal ini terlihat sepi karena sekarang hanya dihuni maskapai Mandala Air dan beberapa maskapai kecil, setelah penghuni besar sebelumnya, Adam air, akhirnya bangkrut dan tidak beroperasi lagi. sangat berbeda suasananya ketika beberapa bulan yang lalu saya kesini, terminal ini dipenuhi penumpang yang kebanyakan penumpang Adam Air.

Setelah itu, saya menumpang bus gratis bandara untuk menuju ke terminal 2. Terminal 2 merupakan terminal yang lebih baru dari terminal 1. Dimulai dari terminal 2D, 2E, dan 2F. Terimal D dan E merupakan terminal untuk penerbangan internasional, sedangkan terminal F untuk penerbangan domestik Garuda Indonesia dan Merpati. Berbeda dengan terminal 1 yang crowded, disini lebih nyaman, dan ruang pra check in nya ber AC. Seperti di terminal 1, kami juga jalan-jalan menyusuri terminal 2, dari 2D sampai F.

Gambar 3. Monitor Informasi di T2.
Tak terasa sudah 1 jam kami berjalan dan sudah sampai di ujung terminal 2F. Akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke terminal 1A. Karena kelaparan, kami lalu terpaksa makan di restoran Padang yang mahal itu. Hanya sepiring nasi+telor, kami harus bayar 12.000 rupiah..

Setelah makan, kami langsung menuju gate yang ditentukan, yaitu gate A6. Sesampainya di gate A6 kami sholat dan kemudian jalan-jalan di sekitar gate. 20 menit sebelum keberangkatan, saya lihat pesawat sudah siap.

Berikut informasi pesawat yang saya naiki:
Type : Boeing 737-300
Umur : 18 tahun
Registrasi : PK-AWO








Gambar 4,5,6. Pesawat kami, AirAsia. B737-300. PK-AWO.
10 menit sebelum berangkat dimulailah boarding, para penumpang sudah mulai antri dan berebut untuk dapat antrian di depan. Beginilah suasana boarding Air Asia. Air Asia menerapkan kebijakan bebas memilih tempat duduk, sehingga orang-orang berebutan memilih tempat duduk, termasuk saya.


Gambar 7,8,9 suasana onboard

Setelah semua orang masuk, pesawat take off tepat waktu. Pemandangan selama perjalanan tidak begitu menyenangkan karena tertutup awan tebal. Perjalanan menempuh waktu 1 jam dan kami tiba di bandara Juanda, Surabaya sekitar pukul 16.00.

Sesampainya di Juanda, kami ambil bagasi, jalan-jalan sebentar, dan ngobrol dulu dengan teman saya yang jadi ground staff Sriwijaya Air. Jam 17.00 saya langsung menuju terminal Bungurasih menggunakan bus Damri dengan membayar Rp 15.000 untuk melanjutkan perjalanan naik bus ke Malang.

Selama perjalanan ke Malang kami terjebak macet selama hampir 1 jam di Lumpur Lapindo. Saya heran, kenapa gak dibuat jalan baru supaya rute Surabaya-Malang dan Surabaya-Bali tidak harus selalu macet disitu.

Akhirnya saya sampe rumah jam 19.00 dan melepas kerinduan bersama keluarga.