Tuesday 9 June 2009

Kuliah Lapangan di Karangsambung (day 4)

Karangsambung day-4
Selasa, 9 Juni 2009

Hari ini adalah hari ke-4 dari 12 hari kuliah lapangan di Karangsambung.
6.30 -> kumpul di ruang makan untuk sarapan, menu kali ini adalah sayur aneh, telor asin, tahu, dan krupuk. Karena kemaren makan habis 2 piring, maka pagi ini jadi gak begitu bernafsu makan.
7.15 -> Persiapan berangkat ke lapangan.
Kali ini kami juga menggunakan bus seperti kemaren karena jarak yang jauh. Tujuan kali ini adalah ke wilayah selatan untuk mengamati batuan formasi Totogan, Waturanda, dan Panosogan. Di karangsambung ini didapati 4 macam formasi batuan, diurutkan dari yang paling tua sampai muda, yaitu: Karangsambung, Totogan, Waturanda, Panosogan. Cuaca hari ini mendung dan sempat gerimis sekitar jam 8.00 – 8.30.
Pemberhentian I: Berada di Kali Walerang, setelah menyebrang sungai sehingga membuat sepatu basah , kami mendapati batuan sedimen lempung yang memiliki perlapisan yang masih terlihat sangat jelas. Ada sedikit sisipan batuan pasir. Setelah menyusuri sungai sekitar 100an meter, kami melihat adanya batuan lempung yang sudah hancur, kemungkinan karena terkena sesar. (HP saya sempat hilang disini, ternyata setelah dicari-cari jatuh di bus)
Pemberhentian II: Berada di Kali Sono, didapati campuran batuan sedimen lempung, pasir, gamping, dan breksi. Batuan gamping mengandung fosil, yang diperkirakan terendapkan di lautan dangkal, tapi kemudian terjadi suatu proses yang menyebabkannya longsor ke palung yang berisi lempung, sehingga didapati struktur tersebut.
Pemberhentian III: Berada di Jatibungkus, didapati kontak antara batuan breksi lempung dan gamping. SDi sebelah selatan merupakan batuan gamping dengan perlapisan (strike) kearah Barat-Timur dan dengan kemiringan (dip) kearah selatan. Hal ini sesuai dengan sumbu antiklin yang ada dip eta geologi. Di sebelah utara didapati batuan lempung, yang kemungkinan hampir sama dengan yang ada di point I dan II.
Pemberhentian IV: Berada di pinggir sungai Loh Ulo di daerah selatan. Didapati sebuah bukit yang ternyata berisi batuan basalt yang ber-amigdaloidal dan diisi oleh Zeolith. Banyak timbul pertanyaan kenapa batuan basalt ini berada disini. Daerah ini sudah berada di daerah formasi Totogan.
Pemberhentian V:Juga berada di pinggir sungai Loh Ulo dan langsung menghadap ke bukit waturanda. Terlihat dengan jelas singkapan batuan pasir, breksi,dengan fragmen batuan beku. Warnanya adalah hitam. Formasi batuan ini disebut formasi Waturanda. Setelah diukur strike dan dip nya adalah N 120 E / 45 S.
Selesai mengamati batuan disini, jam sudah menunjukkan jam 12.00, sehingga kami istirahat sebentar untuk makan siang di sungai dengan bekal yang sudah dibawa tadi pagi.Perjalanan dilanjutkan lagi jam 13.00.
Pemberhentian VI: Berada di Kali Gending. Disini didapati batuan lempung yang merupakan formasi batuan Pasonogan. Strike dan dipnya adalah N 90 E / 42 S. Untuk mencari batas antara Waturanda dan Panosogan perlu dicari kontak antara kedua jenis batuan tersebut, yaitu kontak antara batuan Pasir dengan Lempung. Untuk itu kami mencarinya dengan menyusuri Kali Gending. Setelah menyusuri Kali Gending sejauh sekitar 600 meter, akhirnya kami temukan kontak tersebut.
Selesai dari pemberhentian VI, ternyata sudah sore sekitar jam 15.00. Sehingga kami pulang kembali ke asrama.
Jam 16.00 sampai di asrama, langsung mandi, cuci baju dan celana. Sore hari saya baru sadar kalau buku catatan hilang, padahal harus dikumpulkan jam 18.00. Setelah mencari kemana-mana, ternyata saya temukan di dalam lemari jam 18.30, jadi terpaksa tidak mengumpulkan catatan hari ini.
Jam 18.30 -> ke ruang makan untuk makan malam, menu kali ini adalah soto ayam dan ayam.
Jam 19.30 -> Kuliah sebentar tentang resume hari ini oleh Pak Agus, dan dilankutkan oleh kuliah Pak Laesanpura yang saya kurang memperhatikan isinya apa karena sudah capek. Hari ini tidak ada kuiz.
Jam 21.00 -> Kumpul di ruang makan untuk coffee dan snack time, setelah itu kembali ke kamar masing-masing untuk istirahat.

No comments:

Post a Comment